Sekalipun
bagaimana luasnya arti jihad sepanjang pimpinan Islam (Al-Qur'an dan As-Sunnah),
namun hukum berjihad tetap berlaku bagi kaum muslimin di sepanjang masa, karena
tidak didapat satu keteranganpun baik dari Al-Qur'an maupun dari hadits shahih
yang menunjukkan bahwa hukum jihad telah dihapuskan.
Mengapa
demikian ? Karena orang-orang kafir, orang-orang
musyrik dan orang-orang yang merintangi/mengganggu tersiarnya dakwah Islam tetap
ada dan selalu berusaha akan memusnahkan ruh Islam dan
memadamkan cahaya Islam dari muka bumi ini. Sedangkan perintah
jihad diturunkan kepada kaum muslimin untuk mempertahankan kebenaran Islam dan
menjada tegaknya hukum Allah di muka bumi. Disamping
itu, kewajiban berjihad itu mengandung makna untuk menguji orang-orang yang
telah mengaku beriman kepada Allah, agar dapat diketahui mana orang yang beriman
dengan sebenarnya, dan mana orang yang beriman pada bibirnya
saja.
Diantara
ayat firman Allah yang menunjukkan supaya berjihad melawan orang kafir, orang
musyrik dan sebagainya itu ialah, sbb
:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ اْلقِتَالُ وَ هُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ، وَ عَسى اَنْ
تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَّ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ، وَ عَسى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَّ
هُوَ شَرٌّ لَّكُمْ، وَ اللهُ يَعْلَمُ وَ اَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ. البقرة:216
Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, pahadal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
[QS. Al-Baqarah : 216]
Ayat
tersebut jelas menunjukkan bahwa berperang itu diwajibkan kepada kaum muslimin,
padahal berperang itu sesuatu yang dibenci oleh kebanyakan
orang.
Tetapi sesuatu yang dibenci oleh manusia itu barangkali
menjadi satu kebaikan bagi mereka, dan sesuatu yang dicintai atau disukai oleh
manusia, barangkali menjadi satu kejelekan bagi mereka. Demikianlah, maka tidaklah sepantasnya kaum muslimin membenci
kewajiban berperang itu, karena Allah lah yang mengetahui kepentingan perintah
berperang itu, sedangkan manusia tidak
mengetahuinya.
Adapun
diantara hadits Nabi SAW yang menunjukkan supaya kaum muslimin berani berperang
untuk mempertahankan kehormatan agama Allah, untuk meningikan kalimat-Nya dan
untuk menegakkan hukum-hukum-Nya adalah sebagai berikut
:
مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ اْلعُلْيَا فَهُوَ فِى
سَبِيْلِ اللهِ. البخارى و مسلم و غيره عن ابى موسى
Barangsiapa
berperang dengan tujuan supaya kalimat Allah itu yang tertinggi, maka dia
(berperang) di jalan Allah.
[HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya, dari Abu Musa RA]
Dalam
hadits ini jelas menunjukkan berperang dengan tujuan "agar kalimat Allah yang
tertinggi".
Tegasnya, agar agama Allah tidak ada yang merintangi dan hukum
Allah tidak ada yang berani mengganggu gugat lagi. Dalam hadits itu jelas dapat dimengerti, bahwa orang yang berperang
dengan tujuan selain dari yang tersebut, tidaklah dapat dikatakan berperang di
jalan Allah.
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu hari ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, "Ya
Rasulullah, seorang hendak berjihad, padahal ia berkehendak mendapatkan sesuatu
dari perkara dunia, yang demikian itu bagaimana ?".
Jawab Nabi SAW :
Tidak
ada pahala baginya. لاَ اَجْرَ لَهُ
Orang-orang
setelah mendengar dari seorang laki-laki tadi tentang sabda Nabi SAW yang
demikian itu, lalu berkata kepadanya, "Cobalah kamu kembali kepada
Rasulullah, karena barangkali kamu kurang mengerti tentang sabda
beliau".
Orang laki-laki tadi lalu datang lagi kepada Nabi SAW dan bertanya, "Ya
Rasulullah, bagaimana seorang laki-laki yang berkehendak jihad di jalan Allah,
padahal ia mencari sesuatu berkenaan dengan urusan keduniaan
?". Beliau bersabda :
Tidak
ada pahala baginya. لاَ اَجْرَ لَهُ
Demikian
sampai tiga kali ia bertanya kepada Nabi SAW sebagaimana diatas, dan Nabi SAW
bersabda :
Tidak
ada pahala baginya. لاَ اَجْرَ لَهُ
Hadits
ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim, dari Abu Hurairah
RA.
Dengan
riwayat ini jelaslah bahwa orang yang berjihad melawan musuh Islam itu harus
disertai ikhlash karena membela dan memuliakan agama Allah
semata-mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar