a. Keadaan binatang tersebut tidak memungkinkan
untuk disembelih pada lehernya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab
antara lain :
- Karena terlalu liar sehingga sukar untuk
ditangkap.
- Karena buas, sehingga berbahaya bila hendak
ditangkap dan disembelih sebagaimana biasa.
Keadaan-keadaan diatas atau lain-lain
keadaan yang semisal, menjadikan binatang-binatang itu
termasuk kategori
"binatang buruan", dan halal dagingnya walaupun mati dengan tidak
disembelih pada lehernya.
b. Bila binatang buruan itu masih hidup ketika
tertangkap, wajib disembelih pada lehernya.
c. Bila binarang buruan itu tidak langsung
tertangkap, maka bila diketemukan telah mati beberapa waktu sesudah itu, boleh
dimakan dengan syarat :
- tidak jatuh di
air.
- tidak ada bekas
dimakan binatang buas.
- tidak ada bekas alat
berburu orang lain.
- dan belum
membusuk.
d. Bila mempergunakan binatang untuk berburu,
maka ketika binatang itu menangkap hasil buruannya itu, di situ tidak didapati
binatang pemakan daging yang lain selain binatang buruan
itu.
Dalil-dalil
pelaksanaan :
وَ اِذَا اَرْسَلْتَ كَلْبَكَ فَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ فَاِنْ
اَمْسَكَ عَلَيْكَ فَاَدْرَكْتَهُ حَيًّا فَاذْبَحْهُ وَ اِنْ اَدْرَكْتَهُ قَدْ
قُتِلَ وَ لَمْ يَأْكُلْهُ فَكُلْهُ. البخارى و مسلم
Jika
kamu melepas anjingmu, maka sebutlah asma Allah atasnya, maka jika anjing itu
menangkap untuk kamu dan kamu dapati binatang yang diburu itu masih hidup, maka
sembelihlah. Dan jika kamu dapati ia telah mati dan
tidak dimakan oleh anjing itu, maka makanlah.
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ رَافِعٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ص فِى سَفَرِهِ فَنَدَّ
بَعِيْرٌ مِنْ اِبِلِ اْلقَوْمِ وَ لَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ خَيْلٌ فَرَمَاهُ رَجُلٌ
بِسَهْمٍ فَحَبَسَهُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ لِهذِهِ اْلبَهَائِمِ
اَوَابِدَ كَاَوَابِدِ اْلوَحْشِيِّ، فَمَا فَعَلَ مِنْهَا هذَا فَافْعَلُوْا بِهِ
هكَذَا. البخارى و مسلم
Dari
Rafi', ia berkata, "Kami pernah beserta Rasulullah SAW
dalam perjalanan beliau, kami ketemu seekor unta kepunyaan satu kaum yang sedang
berlari, padahal mereka tidak membawa kuda untuk mengejarnya. Maka seorang laki-laki melepaskan panahnya, dan berhasil
menangkapnya". Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya binatang ini
mempunyai thabiat sebagaimana binatang liar, kepada binatang-binatang yang
seperti ini perbuatlah olehmu demikian itu".
[HR. Bukhari dan Muslim]
اِذَا رَمَيْتَ سَهْمَكَ فَاِنْ وَجَدْتَهُ قَدْ قُتِلَ فَكُلْ اِلاَّ
اَنْ تَجِدَهُ قَدْ وَقَعَ فِى مَاءٍ فَاِنَّكَ لاَ تَدْرِى آلْمَاءُ قَتَلَهُ اَمْ
سَهْمُكَ. البخارى و مسلم
Jika
kamu melepaskan panahmu, maka jika kamu dapati binatang itu sudah mati,
makanlah, kecuali jika binatang tersebut kamu dapati jatuh ke dalam air, maka
kamu tidak tahu apakah air itu yang menyebabkan binatang tersebut mati ataukah
panahmu.
[HR. Bukhari dan Muslim]
اِذَا رَمَيْتَ سَهْمَكَ فَغَابَ ثَلاَثَةَ اَيَّامٍ وَ اَدْرَكْتَهُ
فَكُلْهُ مَا لَمْ يَنْـتَنْ. احمد و مسلم
Jika
kamu melepaskan panahmu, tetapi (binatang yang kamu panah itu) hilang (tidak
kelihatan) selama tiga hari, kemudian kamu dapati telah mati, maka
makanlah
selama ia belum busuk.
[HSR. Ahmad dan Muslim]
اِذَا رَمَيْتَ الصَّيْدَ فَوَجَدْتَهُ بَعْدَ يَوْمٍ اَوْ يَوْمَيْنِ
لَيْسَ بِهِ اِلاَّ اَثَرُ سَهْمِكَ فَكُلْهُ، وَ اِنْ وَقَعَ فِى اْلمَاءِ فَلاَ
تَأْكُلْ. مسلم
Apabila
kamu melepaskan satu buruan, kemudian kamu menemukannya sesudah satu atau dua
hari (dan telah mati), padahal dibadannya tidak ada selain dari bekas panahmu,
maka makanlah binatang itu. Dan jika ia jatuh di air,
maka janganlah kamu makan.
[HSR. Muslim]
اِنِّى اُرْسِلُ كَلْبِى اَجِدُ مَعَهُ كَلْبًا لاَ اَدْرِى اَيُّهُمَا
اَخَذَهُ؟ قَالَ النَّبِيُّ ص: فَلاَ تَأْكُلْ فَاِنَّمَا سَمَّيْتَ عَلَى كَلْبِكَ
وَ لَمْ تُسَمِّ عَلَى غَيْرِهِ. احمد
Aku
melepaskan anjingku, kemudian aku dapati anjingku itu bersama anjing lain, saya
sendiri tidak tahu anjing manakah yang menangkapnya
itu.
Maka Nabi SAW bersabda, "Jangan kamu makan, sebab kamu menyebut asma Allah itu
pada anjingmu, dan tidak menyebut asma Allah pada anjing yang
lain".
[HR. Ahmad]
عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا
اَرْسَلْتَ كَلْبَكَ فَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ. فَاِنْ اَمْسَكَ عَلَيْكَ
فَاَدْرَكْتَهُ حَيًّا فَاذْبَحْهُ. وَ اِنْ اَدْرَكْتَهُ قَدْ قُتِلَ وَ لَمْ
يَأْكُلْ مِنْهُ فَكُلْهُ. وَ اِنْ وَجَدْتَ مَعَ كَلْبِكَ كَلْبًا غَيْرَهُ وَ
قَدْ قُتِلَ فَلاَ تَأْكُلْ. فَاِنَّكَ لاَ تَدْرِى اَيُّهُمَا قَتَلَهُ. وَ اِنْ
رَمَيْتَ بِسَهْمِكَ فَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى. فَاِنْ غَابَ عَنْكَ يَوْمًا
فَلَمْ تَجِدْ فِيْهِ اِلاَّ اَثَرَ سَهْمِكَ فَكُلْ اِنْ شِئْتَ. وَ اِنْ
وَجَدْتَهُ غَرِيْقًا فِى اْلمَاءِ فَلاَ تَأْكُلْ. متفق عليه و هذا لفظ مسلم
Dari
Adiy bin Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila kamu melepaskan anjing buruanmu sebutlah nama Allah atasnya. Maka jika
ia menangkap buruan untukmu dan kamu mendapatinya masih hidup, maka sembelihlah
dia. Dan jika kamu mendapatinya telah mati, dan anjing itu tidak memakan buruan
itu, maka makanlah dia. Dan jika kamu mendapati anjingmu bersama dengan anjing
yang lain, sedang buruan itu telah mati, janganlah kamu memakannya, karena kamu
tidak tahu anjing yang manakah diantara keduanya yang telah membunuhnya. Dan
jika kamu melepaskan panahmu, sebutlah nama Allah
Ta'ala. Jika buruan itu hilang selama sehari dan kamu tidak mendapatkan padanya
kecuali bekas panahmu, maka makanlah jika kamu mau. Dan jika kamu mendapati
buruan itu tenggelam di air, maka janganlah kamu makan".
[HR. Muttafaq 'alaih dan ini lafadh Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar