Para
pendeta Yahudi dan pendeta Nashrani Najran, setelah mereka itu memperdebatkan
tentang agama Nabi Ibrahim dan tentang ketuhanan masing-masing, orang Yahudi
menganggap 'Uzair adalah putera Allah dan orang Nashrani menganggap 'Isa adalah
putera Allah, lalu mereka pun saling menuduh dan saling
menyalahkan.
Ibnu
Ishaq meriwayatkan, ketika orang-orang Nashrani dari Najran datang kepada
Rasulullah SAW, para pendeta Yahudi lalu datang kepada
mereka.
Kemudian mereka saling berdebat dan bertengkar dihadapan Nabi
SAW. Seorang pendeta Yahudi yang bernama Rafi' bin Huraimilah berkata,
"Kamu orang-orang Nashrani tidak diatas kebenaran". Pendeta Yahudi tersebut mengkufuri Nabi 'Isa dan kitab Injil.
Lalu seorang pendeta Nashrani Najran menjawab, "Kamu
orang-orang Yahudilah yang tidak diatas kebenaran". Pendeta Nashrani tersebut mengkufuri kenabian Nabi Musa dan kitab
Taurat. Sehubungan dengan perkataan mereka itu maka Allah menurunkan
ayat :
وَ قَالَتِ اْليَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصرى عَلى شَيْءٍ وَّ قَالَتِ
النَّصرى لَيْسَتِ اْليَهُوْدُ عَلى شَيْءٍ وَّ هُمْ يَتْلُوْنَ اْلكِتبَ، كَذلِكَ
قَالَ الَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ، فَاللهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ
يَوْمَ اْلقِيمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ. البقرة:113
Dan
orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nashrani itu tidak mempunyai suatu
pegangan", dan orang-orang Nashrani berkata, "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
sesuatu pegangan", padahal mereka (sama-sama) membaca
Al-Kitab.
Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan
seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan
mengadili diantara mereka pada hari qiyamat, tentang apa-apa yang mereka
berselisih padanya.
[QS. Al-Baqarah : 113]
Demikianlah
perdebatan antara kaum Yahudi Madinah dengan kaum Nashrani Najran di hadapan
Nabi SAW yang masing-masing berkeras kepala memperta-hankan pendiriannya yang
salah.
Adapun
penjelasan-penjelasan Nabi Muhammad SAW kepada kedua pihak yang bertengkar dan
berbantah tersebut sebenarnya merupakan penjelasan yang tegas, jelas, tepat dan
benar, tetapi lantaran mereka masing-masing sudah diliputi oleh perasaan
fanatik, taqlid buta dan mengikut saja kepada apa yang telah ada, maka mereka
tidak mau lagi mempergunakan fikirannya sedikitpun. Dengan
demikian, maka tetaplah mereka tidak dapat mendengar dan menerima kebenaran yang
haqiqi.
Dan
orang-orang Yahudi mengatakan, "Orang-orang yang akan menjadi pengisi surga
kelak tidak ada lain kecuali kaum Yahudi". Begitu
pula para pendeta Nashrani mengatakan, "Orang-orang yang akan menjadi pengisi
surga kelak tidak ada lain kecuali kaum
Nashrani".
Maka
anggapan mereka itu ditolak oleh Allah dengan firman-Nya
:
وَقَالُوْا لَنْ يَّدْخُلَ اْلجَنَّةَ اِلاَّ مَنْ كَانَ هُوْدًا اَوْ
نَصرى، تِلْكَ اَمَانِيُّهُمْ، قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ
صدِقِيْنَ، بَلى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَه ِللهِ وَ هُوَ مُحْسِنٌ فَلَه اَجْرُه
عِنْدَ رَبّه، وَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ. البقرة:111-112
Dan
mereka (Yahudi dan Nashrani) berkata : "Sekali-kali
tidak akan masuk syurga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau
Nashrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong
belaka. Katakanlah : "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (Tidak demikian) bahkan
barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya
dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.
[QS. Al-Baqarah : 111-112]
Dan
diriwayatkan oleh Ibnu Ishak, bahwa Rafi' bin Huraimilah, seorang pendeta Yahudi
berkata kepada Rasulullah SAW : "Hai Mumammad, jika
kamu betul-betul Rasul dari Allah, katakanlah kepada Allah, agar Dia berbicara
langsung kepada kami sehingga kami mendengar
perkataan-Nya".
Sehubungan
dengan peristiwa tersebut, maka Allah menurunkan firman-Nya
:
وَ قَالَ الَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ لَوْ لاَ يُكَلّمُنَا اللهُ اَوْ
تَأْتِيْنَآ ايَةً، كَذلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مّثْلَ قَوْلِهِمْ،
تَشَابَهَتْ قُلُوْبُهُمْ، قَدْ بَيَّنَّا اْلايتِ لِقَوْمٍ
يُّوْقِنُوْنَ. البقرة:118
Dan
orang-orang yang tidak mengetahui berkata : "Mengapa
Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda
kekuasaan-Nya kepada kami ?" Demikian pula orang-orang yang
sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka
serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.
[QS. Al-Baqarah : 118]
Dan
Abdullah bin Shuriya berkata kepada Rasulullah SAW :
"Tidak ada petunjuk kecuali yang kami anut, maka ikutilah kami hai Muhammad,
pasti kamu mendapat petunjuk". Dan orang-orang Nashrani
pun mengatakan seperti itu juga.
Sehubungan
dengan perkataan Abdullah bin Shuriya dan perkataan orang-orang Nashrani
tersebut, Allah menurunkan firman-Nya
:
وَ قَالُوْا كُوْنُوْا هُوْدًا اَوْ نَصرى تَهْتَدُوْا، قُلْ بَلْ
مِلَّةَ اِبْرهِيْمَ حَنِيْفًا، وَ مَا كَانَ مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ. قُوْلُوْآ
امَنَّا بِاللهِ وَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَ مَآ اُنْزِلَ اِلى اِبْرهِيْمَ وَ
اِسْمعِيْلَ وَ اِسْحقَ وَ يَعْقُوْبَ وَ اْلاَسْبَاطِ وَ مَآ اُوْتِيَ مُوْسى وَ
عِيْسى وَ مَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبّهِمْ، لاَ نُفَرّقُ بَيْنَ اَحَدٍ
مّنْهُمْ، وَ نَحْنُ لَه مُسْلِمُوْنَ. فَاِنْ امَنُوْا بِمِثْلِ مَآ امَنْتُمْ بِه
فَقَدِ اهْتَدَوْا، وَ اِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍ،
فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ، وَ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. صِبْغَةَ اللهِ، وَ
مَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللهِ صِبْغَةً، وَّ نَحْنُ لَه عبِدُوْنَ. قُلْ
اَتُحَآجُّوْنَنَا فِى اللهِ وَ هُوَ رَبُّنَا وَ رَبُّكُمْ وَ لَنَآ اَعْمَالُنَا
وَ لَكُمْ اَعْمَالُكُمْ، وَ نَحْنُ لَه مُخْلِصُوْنَ. اَمْ تَقُوْلُوْنَ اِنَّ
اِبْرهِيْمَ وَ اِسْمعِيْلَ وَ اِسْحقَ وَ يَعْقُوْبَ وَ اْلاَسْبَاطَ كَانُوْا
هُوْدًا اَوْ نَصرى، قُلْ ءَاَنْتُمْ اَعْلَمُ اَمِ اللهُ، وَ مَنْ اَظْلَمُ
مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَه مِنَ اللهِ، وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
تَعْمَلُوْنَ. تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَ لَكُمْ مَّا
كَسَبْتُمْ، وَ لاَ تُسْئَلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ. البقرة:135-141
Dan
mereka berkata : "Hendaklah kamu menjadi penganut Agama
Yahudi atau Nashrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim
yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang
musyrik". (135) Katakanlah (hai orang-orang mu'min) : "Kami beriman
kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami
hanya tunduk patuh kepada-Nya". (136) Maka jika mereka beriman kepada
apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka
telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada
dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan
memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. (137) Shibghah Allah. Dan
siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah ?
Dan hanya kepada-Nya-lah kami beribadah. (138)
Katakanlah : "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia
adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu
dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. (139) Ataukah kamu (hai
orang-orang Yahudi dan Nashrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nashrani ? Katakanlah : "Apakah kamu
yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih dhalim daripada
orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya ?". Dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
(140) Itu adalah umat yang telah lalu, baginya apa yang
diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.
(141) [QS. Al-Baqarah :
135-141]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar